بسم الله الرحمن الرحيم

Tuesday, October 11, 2011

Tadabbur Sholat khusyu


بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

"Kaifa Naksya'u fi Ash-Shalah" 
 Fauzan Ahmadaz-Zumari- 
cetakan
Darul Basyairal-Islamiyah -Beirut-Libanon.

Kiat Khusyu' Dalam Shalat


Vitalitas shalat diantara sekian banyak ragam ibadah adalah aksioma yang
Sudah mengakar dalam aqidah dan keyakinan seorang mukmin. Betapa tidak ?
Allah berfirman tentang shalat duakali, dalam deretan syarat keberuntungan
Mukmin dihadapan Allah yaitu pada awalnya:

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
قَد أَفلَحَ المُؤمِنونَ ﴿١﴾(1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,الَّذينَ هُم فى صَلاتِهِم خٰشِعونَ ﴿٢﴾(2) (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,وَالَّذينَ هُم عَنِ اللَّغوِ مُعرِضونَ ﴿٣﴾(3) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,وَالَّذينَ هُم لِلزَّكوٰةِ فٰعِلونَ ﴿٤﴾(4) dan orang-orang yang menunaikan zakat,وَالَّذينَ هُم لِفُروجِهِم حٰفِظونَ ﴿٥﴾(5) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,إِلّا عَلىٰ أَزوٰجِهِم أَو ما مَلَكَت أَيمٰنُهُم فَإِنَّهُم غَيرُ مَلومينَ ﴿٦﴾(6) "kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela."فَمَنِ ابتَغىٰ وَراءَ ذٰلِكَ فَأُولٰئِكَ هُمُ العادونَ ﴿٧﴾(7) Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.وَالَّذينَ هُم لِأَمٰنٰتِهِم وَعَهدِهِم رٰعونَ ﴿٨﴾(8) Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,وَالَّذينَ هُم عَلىٰ صَلَوٰتِهِم يُحافِظونَ ﴿٩﴾(9) dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman; Yaitu orang-orang
Yang khusu'dalam shalatnya..."sampai akhir ayat:"...Yaitu
Orang orang yang selalu memelihara shalat – shalat mereka...'
(al-Mukminun:1-9)
Firman Allah yang artinya:
"Kemudian, Allah menganugerahkan bagi mereka Jannah Firdaus nan abadi."
أُولٰئِكَ هُمُ الوٰرِثونَ ﴿١٠﴾(10) Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
(al-Mukminun:10)
Dengan shalat, pribadi mukmin dapat menggapai puncak kebahagian tertinggi,
Sebagaimana tersebut diatas; dan jika serampangan menunaikannya,seorang
Mukmin juga bias terperosok ke jurang Wail di Narr Jahannam
.Allah befirman:
Disalin dari majalah As-Sunnah 07/III/1424H hal 38-44.

فَوَيلٌ لِلمُصَلّينَ ﴿٤﴾(4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,الَّذينَ هُم عَن صَلاتِهِم ساهونَ ﴿٥﴾(5) (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,
"Maka Narr Wail bagi mereka yang shalat ; yaitu orang-orang yang Melalaikan shalatnya itu.."
(al-Ma'un:3-4)
Melalui shalat,seorang mukmin dapat mengentaskan tabi'at buruk manusia yang Tak mau susah, tapi juga tak tahu di untung. Allah berfirman:
"Sesunguhnya manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah lagi
kikir; apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluhkesah; dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir; melainkan orang-orang yang
shalat.'
إِنَّ الإِنسٰنَ خُلِقَ هَلوعًا ﴿١٩﴾(19) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.إِذا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزوعًا ﴿٢٠﴾(20) Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,وَإِذا مَسَّهُ الخَيرُ مَنوعًا ﴿٢١﴾(21) dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
(al-Ma'arij:19-21)
Shalat adalah media efektif untuk mengerem manusia dari berbagai perbuatan
Maksiat dan kemungkaran:
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu (dapat) mencegah
Perbuatan keji dan mungkar.
اتلُ ما أوحِىَ إِلَيكَ مِنَ الكِتٰبِ وَأَقِمِ الصَّلوٰةَ ۖ إِنَّ الصَّلوٰةَ تَنهىٰ عَنِ الفَحشاءِ وَالمُنكَرِ ۗ وَلَذِكرُ اللَّهِ أَكبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعلَمُ ما تَصنَعونَ ﴿٤٥﴾(45) Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(al-Ankabut:45)
Sebagai makhluk sosial, manusia juga pasti dilingkungi oleh komunitas hidup
Yang akrab dengan beragam problematika. Ketabahan jiwa menghadapi berbagai
Persoalan menjadi senjata ampuh menuju kebahagiaan hidup; pamungkasnya?
Bagi seorang mukmin, tentu saja hubungan yang menyeluruh dan berkwalitas
Dengan Sang Maha pencipta,yang tak lain adalah shalat:
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
يٰأَيُّهَا الَّذينَ ءامَنُوا استَعينوا بِالصَّبرِ وَالصَّلوٰةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصّٰبِرينَ﴿١٥٣﴾(153) Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(al-Baqarah:153)
Gelombang kehidupan yang terkadang bergolak amat keras juga seringkali
Mengombang ambingkan seorang mukmin antara ketaatan dan kemaksiatan.
Kitabullah sebagai pegangan, haruslah kita pelihara dengan sekuat tenaga.
Salah satu diantara kiat jitu melanggengkan sikap konsistensi kita berpegang
Kapada hukum ilahi adalah dengan memperbaiki kualitas shalat:
وَالَّذينَ يُمَسِّكونَ بِالكِتٰبِ وَأَقامُوا الصَّلوٰةَ إِنّا لا نُضيعُ أَجرَ المُصلِحينَ ﴿١٧٠﴾(170) Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.
(al-A'raf:170)


Oleh sebab itu,diantara hal paling penting dari perintah Allah yang harus Di sosialisakan dalam keluarga adalah juga,shalat. Melalaikan shalat adalah malapetaka. Sebaliknya, menyibukkan diri dengan ibadah takakan membikin manusia celaka,sengsara ataupun merana.
وَأمُر أَهلَكَ بِالصَّلوٰةِ وَاصطَبِر عَلَيها ۖ لا نَسـَٔلُكَ رِزقًا ۖ نَحنُ نَرزُقُكَ ۗ وَالعٰقِبَةُ لِلتَّقوىٰ ﴿١٣٢﴾(132) Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
(ath-Thaha:132)
   
  Hanya saja,tak sembarang orang mukmin mampu dengan mudah mengabadikan Amalan shalat, apalagi dalam sujud yang sempurna rukun dan syaratnya, Ditambah sejumlah sunnah sunnah yang juga terdapat dalam shalat.Kemudahan Itu hanya milik mereka yang mampu tampil khusyu' dalam shalatnya. Dalam
Hal itu, Allah sudah menegaskan:
وَاستَعينوا بِالصَّبرِ وَالصَّلوٰةِ ۚ وَإِنَّها لَكَبيرَةٌ إِلّا عَلَى الخٰشِعينَ﴿٤٥﴾(45) Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
"Dan sesungguhnya yang demikian itu (shalat) amatlah berat,kecuali Bagi orang-orang yang khusyu'"
(al-Baqarah:45)
Celakanya, kebanyakan kaum Muslimin sering menjadi pelanggan shalat yang Kerap alpa, dan lalai melakukannya. Itu sudah menjadi ketentuan ilahi yang Akan berlaku, dan akan diperbuat oleh satu generasi diakhir jaman.
فَخَلَفَ مِن بَعدِهِم خَلفٌ أَضاعُوا الصَّلوٰةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ ۖ فَسَوفَ يَلقَونَ غَيًّا ﴿٥٩﴾(59) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
(Maryam:59)
Padahal, shalat adalah amalan yang paling utama, yang pertama kali Akan dihisab dari seorang hamba dihari akhir nanti. Bahkan Rasulullah Menjadikannya sebagai wasiat akhir sebelum kematian beliau. Beliau bersabda:
"Allah, Allah, (Wahai kaum Muslimin) peliharalah shalat,
Peliharalah shalat dan bertakwalah kepada Allah,serta peliharalah Para hamba sahaya yang menjadi milikmu."1
------------------------------
1 Diriwayatkan oleh AbuDawud :5156 IbnuMajah :2689, Ahmad :1/78 dan al-Baihaqi :
VIII/11,dari hadits Ali 414.

   Demikianlah keagungan nilai shalat, dan demikian sebagian diantara ratusan Dalil yang berbicara tentang keutamaan shalat. Dengan itu, kita dapat menilai Realita yang ada dikalangan kita kaum Muslimin: Yaitu realita menganggap Shalat hanyasebagai rutinitas hidup,instrument pelehgkap dalam putaran roda
kehidupan, yang tak lagi memiliki ruh, kualitas dan kemuliaan yang seharusnya melekat pada ibadah shalat tersebut. Shalat sudah dianggap melelahkan, terlalu menguras waktu (entah waktu yang bagaimana), dan terkesan membosankan.Dan satu hal yang lumrah jika persepsi itu memasyarakat, karena kaum Muslimin –kecuali yang mendapat rahmat Allah- sudah kehilangan miliknya yang paling berharga dalam menjalankan shalat, yaitu: kekhusyu'an.Nabi bersabda:
"Sesungguhnya karunia pertama yang dicabut Allah dari para hamba- Nya adalah kekhusyu'an dalam shalat."2
Oleh sebab itu, sedapat mungkin kita berupaya memperoleh kembali (kalau Sungguh telah hilang dari kita) kekhusyu'-an dalam shalat yang menjadi ciri Mereka yang meyakini hari kebangkitan; berusaha membiasakannya dalam diri kita,bahkan mencari cara dalam ajaran As-Sunnah yang dapat menguak jalan
kearah itu.

1. DenisiDanPengertianKhusyu'

1.1 Secara Bahasa
Secara bahasa, kata khusyu' memiliki beberapa arti yang sama:


1.      Tunduk, pasrah.merendah atau diam. Artinya mirip dengan kata khudhu' .Hanya saja kata khudhu' lebih sering Digunakan untuk anggota badan, sedangkan khusyu' untuk kondisi dan gerak-gerikhati.3
          ---------------------------------------
         2.Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam"KhalquAf'alial-'Ibad"hal.62, Ath-Thabrani  dalam"Al-  
            Mu'jamAl-Kabir":7183, An-Nasa'I dalam"As-Sunanal-Kubra":5909 dan lain-lain dari 
            Syaddad,bin`Aus.
         3 Lihat Mu'jamu Maqasiyisi al-Lughah :II/152, BashairudzawiAt-Tamyiz :II/541-543,
            Tafsiral-Baghwi :III/301, TafsirAbiAs-Su'ud :V1/123 dan Fathul Bari : II/225.


2.      Bisa juga berarti rendah perlahan,biasanya digunakan untuk suara.
Allah berfirman:
"Dan (khusyu') merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah,maka kamu tidak mendengar melainkan bisikan saja." (Ath-Thaha:108)



يَومَئِذٍ يَتَّبِعونَ الدّاعِىَ لا عِوَجَ لَهُ ۖ وَخَشَعَتِ الأَصواتُ لِلرَّحمٰنِ فَلا تَسمَعُ إِلّا هَمسًا ﴿١٠٨﴾
3.      Arti khusyu' juga bias diam,tak bergerak. Allah berfirman yang artinya:
وَمِن ءايٰتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأَرضَ خٰشِعَةً فَإِذا أَنزَلنا عَلَيهَا الماءَ اهتَزَّت وَرَبَت ۚ إِنَّ الَّذى أَحياها لَمُحىِ المَوتىٰ ۚ إِنَّهُ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ قَديرٌ﴿٣٩﴾(39) "Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

"Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya,kamu lihat bumi itu diam tak bergerak (ada juga yang mengatakan:tandus-Pent), dan apabila Kami turunkan air diatasnya, niscaya ia bergerak
Dan subur."(Al-Fusshilat:39)

1.2 Menurut Istilah
Khusyu'
artinya:kelembutan hati,ketenangan sanubari yang berfungsi menghindari keinginan keji yang berpangkal dari memperturutkan hawa nafsu hewani,serta kepasrahan dihadapan ilahi yang dapat melenyapkan keangkuhan ,kesombongan dan sikap tinggi hati. Denganitu,seorang hamba akan menghadap Allah dengan sepenuh hati.
Ia hanya bergerak sesuai petunjuk-Nya,dan hanya diam juga sesuai dengan kehendak-Nya.4

Adapun pengertian khusyu'didalam shalat:
Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan,mawas diri dan tunduk Pasrah dihadapan keagungan Allah.Kemudian semua itu membekas Dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi
Dalam shalat,bila perlu menangis dan memelas kepada Allah Sehingga tak memperdulikan hal lain.5
Pengertian kusyu' tersebut diambil dari firman Allah sebagaimana tersebut sebelumnya:
----------------------------
4 Lihat "Al-Khusyu'Ash-Shalah" oleh Ibnu Rajab al-Hambali.
5 Lihat Al-Khusyu' karyaAl-Hilali.



بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
قَد أَفلَحَ المُؤمِنونَ ﴿١﴾(1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,الَّذينَ هُم فى صَلاتِهِم خٰشِعونَ ﴿٢﴾(2) (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,

 "..yaitu orang-orang yang khusyu'dalam shalatnya.."(Al- Mukminun:1-2)
Mengenai makna kekhusyu'an itu,
Ibnu Abba's menandaskan: "Artinya penuh Takut dan khidmad."
Al-Mujahid menyatakan: "Tenang dan tunduk." Sementara
Ali bin AbiThalib pernah menyatakan: "Yang dimaksud dengan kekhusyu'an di situ adalah kekhusyu'an hati."
Hasan al-Bashri,beliau berkata: "Kekhusyu'an mereka itu berawal dari dalam sanubari, lalu terkilas Balik ke     pandangan mata mereka sehingga mereka menundukkan Pandangan mereka dalam shalat."
Imam Atha'pernah berkata: "Khusyu' artinya,tak sedikit pun kita mempermainkan salah satu Anggota tubuh 
 kita."
   Jadi artinya,kekhusyu'an dalam shalat bukanlah sekedar kemampuan Memaksimal kankonsentrasi sehingga fikiran hanya terfokus dalam shalat. Namun ke kusyu'an lebih merupakan kondisi hati yang penuh rasa takut, pasrah, Tunduk dan sejenisnya; yang membias dalam setiap gerakan shalat menjadi Nampak anggun, khidmat dan tidak serampangan.

2 Kiat Khusyu' Dalam Shalat
Ada beberapakiat khusyu'dalamshalat yang kerap kali disinggung oleh para
Ulama dalam buku-buku mereka khususnya yang berkenaan dengan hokum dan
Tata cara shalat.Diantaranya:

2.1 Mengenal Allah, Menghadirkan, Mengagungkan dan TakutKepada-Nya.
Orang yang paling khusyu'dalam shalat adalah orang yang paling bertakwa.
Karena Allah berrman:

الَّذينَ يَظُنّونَ أَنَّهُم مُلٰقوا رَبِّهِم وَأَنَّهُم إِلَيهِ رٰجِعونَ ﴿٤٦﴾(46) (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya
"(orang-orangyangkhusyu'yaitu)orang-orang yang meyakini bahwa
mereka akan menemui Rabb mereka,dan bahwa mereka akan
kembali kepada-Nya." (Al-Baqarah:46)

Dalam hal itu Allah juga berfirman:
وَمِنَ النّاسِ وَالدَّوابِّ وَالأَنعٰمِ مُختَلِفٌ أَلوٰنُهُ كَذٰلِكَ ۗ إِنَّما يَخشَى اللَّهَ مِن عِبادِهِ العُلَمٰؤُا۟ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزيزٌ غَفورٌ ﴿٢٨﴾(28) Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.
"Sesungguhnya yang takut (bertakwa)kepada Allah hanyalah para ulama." (Al-Fathir:28)
       Maksudnya,hanya orang-orang yang berilmu yang tergolong bertakwa kepada Allah. Dan tentunya,hanyamerekalah yang digolongkano rang-orang yang khusyu'dalam shalatnya.Yang dimaksud dengan ilmu disini tentunya ilmu yang shahih yang membuahkan amalan shalih.Karena itu Al-Hasanal-Bashri
pernah menyatakan:
"Ilmu itu ada dua macam:. ilmu ungkapan lidah,dan ilmu di sanubari.
Adapun ilmu sanubari ,itulah ilmu yang bermanfaat.Sedangkan ilmu Ungkapan lidah,adalah hujah Allah atas manusia."
Allah berfirman:
أَمَّن هُوَ قٰنِتٌ ءاناءَ الَّيلِ ساجِدًا وَقائِمًا يَحذَرُ الءاخِرَةَ وَيَرجوا رَحمَةَ رَبِّهِ ۗ قُل هَل يَستَوِى الَّذينَ يَعلَمونَ وَالَّذينَ لا يَعلَمونَ ۗ إِنَّما يَتَذَكَّرُ أُولُوا الأَلبٰبِ ﴿٩﴾(9) "(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: ""Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
"Apakah kamu yang lebih beruntung wahai orang-orang musyrik
Ataukah orang yang beribadat diwaktu-waktu malam,dengan
Sujud dan berdiri, sedangkan ia takutakan (adzab) akhirat dan
Mengharapkan rahmat Rabb-nya..." (Az-Zumar:9)


2.2 Hendaknya Orang Yang Shalat Menyadari Bahwa
Shalat Adalah Perjumpaan,Sekaligus Komunikasi Dirinya Dengan Allah
Hal itu telah diisyaratkan dalam hadits Nabi:
"Apabila seorang diantaramu sedang shalat, sesungguhnya dirinya
Sedang berkomunikasi kepada Allah. Maka janganlah ia membuang
Ludah kehadapan muka,atau kearah kanan; tapi hendaknya ia
Membuangnya ke-sebelah kiri,atau dibawah telapak kakinya."6
-----------------------------------
6  Diriwayatkan oleh Al-Bukhari :531, Muslim :syarahNawawi:5/40-41, An-Nasa'I :1/163,
     11/52-53danlain-lain.

 Imam Nawawi berkata:
"Sabda beliau:"..sesungguhnya ia sedang berkomunikasi kepada Rabb-nya...",merupakan isyarat akan pentingnya keiklasan hati, Kehadirannya (dalamshalat) dan pengosongannya dari selain Berdzikir kepada Allah..."7
Jika shalat adalah komunikasi seorang hamba kepada Allah,dan itu sudah Disadari oleh orang yang shalat;maka sudah selayaknya hal itu memacu dirinya Untuk bersikap khusyu'.Karena diapun sadar,bahwa segala gerak hatinya, Apalagi gerak tubuh kasarnya,pasti selalu diperhatikan oleh Allah.

2.3  Ikhlash Dalam Melaksanakannya
Keikhlasanadalahruhaural.Allahberrman:
الَّذى خَلَقَ المَوتَ وَالحَيوٰةَ لِيَبلُوَكُم أَيُّكُم أَحسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ العَزيزُ الغَفورُ ﴿٢﴾(2) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
"Yang menjadikan hidup dan mati,agar Diamenguji kamu siapakah
Diantara kamu sekalian yang terbaik amalannya."
(al-Mulk:2)
Berkenaan dengan ayat ini;Fudhail bin Iyyadh pernah menyatakan:
"Yang di maksudkan dengan yang terbaik amalannya,adalah yang
Paling ikhlas dan paling benar."
Satu amalan yang dianggap pelakunya sudah ikhlas, bila tak mencocoki ajaran
syari'at(benar-pent),tak akan diterima.Demikian juga amalan yang benar
sesuai ketentuan, namun tidak ikhlas karena Allah,juga tak ada gunanya.Ikhlas,
artinya hanya untuk Allah.Benar,artinya menuruti,Sunnah Rasul.8
Satu amalan yang dilakukan dengan ikhlas,dengan sendirinya akan mudah
Meleburkan diri si hamba secara menyeluruh kedalam ibadah itu sendiri.Karena
Tak satupun-menurut keyakinannya-yang pantas menguras perhatian dirinya
Selain Allah.
------------------------------------
7 Lihat  Syarhu Shahih Muslim  V/40-41.
8  Lihat  Al-Hilyah  -oleh Abu Nu'aim:V111/59  Tafsiral-Baghwi :1V/369, ZadulMasir : 1V/79.


2.4 Mengkonsentrasikan Diri Hanya Untuk Allah
Dalam shahihMuslim diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Seandainya seorang hamba (sesudah berwudhu dengan baik) tegak
Malakukan shalat, memuji Allah, menyanjung-Nya,mensucikan diri-
Nya yang mana itu memang merupakan hak-Nya,mengkonsen-
Trasikan diri hanya mengingat Allah;maka ia akan keluar dari
Shalatnya laksana bayi yang baru dilahirkan."9
Al-Imam IbnuKatsir menyatakan:
"Sesungguhnya kekhusyu'an dalam shalat itu hanya dapatd icapai
Oleh orang yang mengkonsentrasikan hatinya untuk shalat itu,
Disibukkan oleh shalat hingga tak mengurus yang lainnya sehingga
Ia lebih mengutamakan shalat dari amalan yang lain."

2.5 Menghindari Berpalingnya Hati Dan AnggotaTubuh Dari Shalat
Aisyah pernah bertutur:
"Aku pernah bertanya kepada Rasulullah tentang berpalingnya wajah
Di kala shalat,ke arah lain.Beliau menjawab:
"Itu adalah hasil curian setan dari shalat seorang hamba."10
Ath-Tayyibi menyatakan: "Dinamakan dengan"hasil curian",menunjukkan betapaburuknya
Perbuatan itu.karena orang yang shalat itu tengah menghadap Allah, Namun setan mengintai dan mencuri kesempatan.Apabila ia lengah, Setan langsung beraksi!
----------------------------------------
9  Diriwayatkan oleh Muslim:832 dan Ahmad :IV/112-385,dari hadits Amru bin Abasah.
10  Diriwayatkan oleh Al-Bukhari:571, AbuDawud :910, Tirmidzi :589, an-Nasa'I :III/7dan lain-lain.


Imam Ash-Shan'ani menyatakan:
"Sebab dimakruhkannya berpaling tanpa hajat dikala shalat,karena
Itu dapat mengurangi kekhusu'an,dan dapat juga menyebabkan
Sebagian anggotaba dan berpaling dari kiblat.Juga karena shalat itu adalah menghadapAllah.11

2.6 Merenungi Setiap Gerakan Dan Dzikir-Dzikir Dalam Shalat
ImamIbnulQayyimpernahmenyatakan:
"Ada satu hal yang ajaib, yang dapat diperoleh oleh orangyang
Merenungi makna-maknaAl-Qur'an.Yaitu keajaiban-keajaiban
Asma dan Sifat Allah.Itu terjadi,tatkala orang tadi menuangkan
Segala curahan iman dalam hatinya,sehingga ia dapat memahami
Bahwa setiap Asma dan Sifat Allah itu memiliki tempat(bukan
dibaca)disetiap gerakan shalat.
Artinya bersesuaian.Tatkala ia tegak berdiri,ia dapat menyadari
ke-MahaTerjagaan Allah,dan apabila iabertakbir,ia ingatakan
ke-MahaAgung-anAllah."12

2.7 Memelihara Tuma'ninah (Ketenangan),Dan Tidak Terburu-buru DalamShalat
Allah berfirman:
وَاعتَصِموا بِحَبلِ اللَّهِ جَميعًا وَلا تَفَرَّقوا ۚ وَاذكُروا نِعمَتَ اللَّهِ عَلَيكُم إِذ كُنتُم أَعداءً فَأَلَّفَ بَينَ قُلوبِكُم فَأَصبَحتُم بِنِعمَتِهِ إِخوٰنًا وَكُنتُم عَلىٰ شَفا حُفرَةٍ مِنَ النّارِ فَأَنقَذَكُم مِنها ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُم ءايٰتِهِ لَعَلَّكُم تَهتَدونَ﴿١٠٣﴾(103) "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."
"Dan apabila kamu sudah tenang,maka dirikanlah shalat..." (An Nisa':103)
Ayat diatas jelas mengisyaratkan bahwa ketenangan,adalah factor vital dalam
Shalat yang harus di perhatikan.Sehingga"keharusan"shalat bagi seorang
Mukmin di saat-saat berperang dengan orang-orang kafir,dilakukan kala ia sudah
Kembali tenang.
------------------------------
11Lihat Subuluas-Salam I/309-310.
12 Lihat Ash-Shalah karya IbnulQayyim.


   Hal ini juga terpahami jelas dari hadits tentang"Shalat orang yang asal-asalan",yang lalu dikoreksi oleh Nabi.Bahkan orang itu disuruh mengurangi shalatnya dengan sabda beliau,yang artinya:
"...dan ruku'lah sehingga kamu tuma'ninah dalam ruku'itu.lalu Tegaklah berdiri sampai kamu tuma'ninah dalam berdiri...dst"13

2.8 Semangat Dalam Melakukannya
Ini satu hal yang lumrah. Karena tatkala seseorang shalat dengan seenaknya, malas dan tidak bersemangat jelas tak akan dapat diharapkan kehusyu'annya. Oleh sebab itu, dalam hadits yang diceritakan Anas bin Malik disebutkan bahwa Rasulullah pernah memasuki masjid. Tiba-tiba beliau melihat ada tali yang
direntangkan antara dua tiang masjid tersebut. Beliau lantas bertanya: "Untuk apa tali ini ?" Para shahabat
menjawab:"Itu punyanya Zainab. Kalau dia lagi lemas waktu shalat, itu dijadikan tempat berpegangan."maka beliau bersabda, yang artinya:
"Lepaskan tali itu. setiap kamu itu hendaknya shalat dengan bersemangat.Kalau dia memang merasa capek,
ya istirahat dulu." 14
Rasulullah juga pernah bersabda,
"Apabila salah seorang diantara kamu mengantuk, sedangkan ia tengah melalukan shalat hendaknya ia tidur terlebih dahulu sehinga hilang rasa mengantuknya. Karena kalau ia shalat terus, jangan
jangan,ia ingin beristighfar malah mencaci dirinya sendiri"15
--------------------------------

13 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari :757,793,6251dan lain-lain, Muslim :397, Abu Dawud :       956 dan yang   
      lainnya.
14 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari :1150, Muslim :784 dan lain-lain.
15 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari :212, Muslim :786, Abu Dawud :1310, At-Tirmidzi 388, an-Nasa'i  
     :11215-216, Ibnu Majah :1370, Ahmad : VI/56,202,259, ad-Darimi 1373 dan Malik dalam Al- 
     Muwattha': 31/118, dari hadits Aisyah.)

Berkenaan dengan hal itu,Imam An-Nawawi pernah menyatakan:
"Hadits tersebut mengandung anjuran agar seorang hamba itu shalat dengan konsentrasi  penuh, khusyu',terfokus kirannya kepada Allah dan dengan semangat. Hadits tersebut juga menyuruh orang yang
mengantuk selagi shalat itu untuk tidur dulu, atau melakukan hal lain yang dapat menghilangkan rasa kantuknya."16
Dalam hal ini, nampak sekali kesalahan sebagian kaum Muslimin yang
menganggap shalat yang khusyu' itu cenderung harus dilakukan dengan lemah
gemulai dan tak bertenaga.Kalau kita tilik kembali tata cara shalat yang
diajarkan Nabi akan kita dapati bahwa seluruh gerakan shalat secara kolektif
ternyata harus dilakukan dengan bersemangat, bukan dengan melemas-lemaskan
tubuh.
Ambil contoh misalnya: ruku'.Di saat melakukan ruku',orang yang shalat
diperintahkan untuk meluruskan punggung. Namun disamping itu ia juga
diperintahkan untuk membengkokkan sedikit kedua tangannya. Konsekuensinya,
ia harus melakukan gerakan itu dengan perhatian penuh.
Contoh lain, kala bersujud. Di saat bersujud, seorang mukmin harus
meluruskan punggungnya, meluruskan pahanya, meletakkan dengan tepat tujuh
anggota sujud, menekankan kening kebumi, bertumpu pada kedua belah telapak
tangan, merapatkan kedua telapak kaki, mengarahkan dengan penuh jari-jari kaki
ke arah kiblat, merenggangkan kedua lengan, menjauhkan perut dengan bumi; di
samping juga berdzikir, memanjangkan sujud dan lain-lain.Semuan yaitu,tak
syak lagi, hanya bisa dilakukan dengan penuh perhatian dan semangat yang
tinggi.

2.9 Memilih Tempat Shalat Yang Sesuai
Artinya yang memenuhi syarat agar bisa membuat shalat kita menjadi khusyu'.
Tempat tadi paling tidak harus memenuhi beberapa kriteria berikut:

1.Tenang,dan jauh dari keributan yang ditimbulkan-mungkin-oleh penuh sesaknya orang-orang yang  
   shalat,sehingga membikin suara yang mangganggu. Sesungguhnya Nabi pernah marah ketika dalam shalat  
    beliau mendengar suara ribut dibelakangnnya.16
   Lihat Syarhuan-Nawawi VI/74.

2.Hadirnya para malaikat.Artinya,kita menghindari hal-hal/sesuatu yang  menghalangi malaikat (rahmat) untuk memasuki tempat kita menunaikan  shalat. misalnya, lukisan benda bernyawa,atau anjing.Karena Nabi
   bersabda:
   "Para malaikat tidak akan memasuki satu rumah yang
   di dalamnya ada lukisan benda bernyawa,atau anjing."17
   Imamal-Khitabi menjelaskan:
   "Yang dimaksud disitu adalah para malaikat yang datang membawa  rahmat dan berkah, bukan para  
     malaikat yang mencatat amalan  seorang hamba.Karena mereka (yang kedua) itu tak pernah berpisah
    denganmanusia."18
    Diantaranya lagi, suara-suara musik. Juga termasuk diantaranya suara bell lonceng.Karena 
     Nabi pernah bersabda:
    "Sesungguhnya lonceng itu adalah seruling-seruling setan."19

2.10 MenghindariSegalaYangMenyibukkan Dan Mengganggu Shalat
Termasuk dalam lingkaran larangan itu,shalat dikala makanan sudah
dihidangkan;atau shalat dikala sedang menahan buang air kecil atau besar.
Nabi bersabda yang artinya:
Janganlah salah seorang diantara kamu shalat,kala makanan
dihidangkan, atau kala menahan buangair."20


----------------------------------------
17 Diriwayatkan oleh al-Bukhari :4225, 3322, 4002, 5949, Muslim: 2106, Tirmidzi :2804, an-Nasa'i
     :7/185-186, dan yang lainnya.
18 Lihat "Hasyiahas-Sindi`ala Ibnu Majah ":11/386.
19 Diriwayatkan oleh Imam Muslim : 2114, an-Nasa'i dalam as-Sunanal-Kubra: 8812, Abu Dawud :2556,
     Ahmad ,dalam Musnadnya:11/366-3720, al-Baihaqi dalam"as-Sunan al-Kubra":5/253.
20 Diriwayatkan oleh Muslim :560, Ibnu Hibban :195dan al-Baghwi dalam"Syarhuas- Sunnah":801.13
     Di riwayatkan  dalam hadits al-Bukhari dan Muslim :558,
     bahwasanya Ibnu Umar pernah dihidangi makanan;saat itu adzan berkumandang,namun beliau
     terus saja makan sampai selesai.Padahal beliau sudah mendengar suara bacaan
     imam.Diantaranya yang lain:shalat dibawah terik matahari.'Dalam hal ini 
     Rasulullah pernah bersabda,yang artinya:
     "Apabila matahari bersinar terik/panas sekali,tundalah waktu
     shalat hingga cuaca dingin.Karena sesungguhnya panas yang terik
     itu berasal dari uap Narr Jahannam."
     Yang lainnya lagi: memandang (ketika shalat)sesuatu yang merusak konsentrasi.
     Dari Anas diceritakan,bahwa Aisyah memiliki kain korden berhias yang menutupi
     sebagian tembok rumahnya.Maka Rasulullah bersabda:
      "Singkirkan korden itu,Sesungguhnya gambar-gambarnya itu terus
      terbayang dalam diriku diwaktu shalat."

21 ImamAsh-Shan'ani berkomentar:
     "Sesungguhnya hadits itu mengandung larangan terhadap segala hal
      yang dapat mengganggu shalat.Baik itu ukiran-ukiran,hiasan-hiasan
      dan lain-lain.

2.11 Memanjangkan Bacaan
Memanjangkan bacaan surat dalam shalat, seringkali membantu proses
kekhusyu'an,terutama bagi yang mengertikandungan makna bacaan itu, atau
bagi orang yang dianugerahi Allah kelembutan jiwa.
Rasulullah pernah ditanya: "Shalat bagaimana yang paling
utama?" Beliau menjawab: "Yang panjang qunut/kekhusu'annya."
----------------------
22 ImamIbnul`Arabi menyatakan: "Aku mencoba menyelidiki sumber-sumber kekhusyu'an;lalu kudapati ada
     sepuluh perkara:
21 HR. Al-Bukhari :374dan Ahmad :III/151-283.
22 HR. Muslim :756, Tirmidzi :387, IbnuMajah :1421dan al-Baghwi dalam Syarhuas Sunnah: 559-560.

   Ketaa'atan,ibadah, kesinambungan melakukan amal shalih, shalat bangun malam,berdiri panjang(dalam shalat),berdoa,ketundukan diam tenang,dan tidak menoleh-noleh.Kesemuanya adalah alternatif yang saling terkait.Namun yang paling berpengaruh adalah: ketundukan,berdiam diri dan bangun malam."

2.12 Hendaknya kita shalat,seperti shalatnya orang yang akan bepergian jauh(meninggalkan alam  
        fana)
Rasulullah pernah menegaskan:
"Apabila engkau melakukan shalat,maka shalatlah kamu,dengan shalatnya orang yang akan meninggalkan alam fana..."
Yang dimaksud,agar kita shalat dengan shalatnya orang yang rindu untuk  berjumpa Allah.Bukan shalatnya orang yang gila dunia,yang menjadikan dunia dan segala kesibukannya sebagai bayangan yang selalu terukir dalam benak.
  Masih ada juga beberapa kiat khusyu' lainnya dalam shalat.Cukup dikutip  sebagian diantaranya;sekedar untuk memacu diri kita agar memperbaiki  kualitas shalat kita Menghiasi dan menyempurnakannya dengan kekhusyu'an sehingga pada   akhirnya,akan menjadikan kita sebagai mukmin yang penuh keberuntungan,   dunia danakhirat.Lalu,kita berdoa kepada Allah agar kita dijauhkan dari   mereka yang disebutkan dalam firman Allah:
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدرَهُ لِلإِسلٰمِ فَهُوَ عَلىٰ نورٍ مِن رَبِّهِ ۚ فَوَيلٌ لِلقٰسِيَةِ قُلوبُهُم مِن ذِكرِ اللَّهِ ۚ أُولٰئِكَ فى ضَلٰلٍ مُبينٍ ﴿٢٢﴾(22) Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
  "Maka sungguh satu kecelakan yang besar bagi meraka yang telah   mambatu hatinya untuk mengingat Allah.Mereka itu dalam kesesatan yang nyata:"  (az-Zumar:22)
----------------------
23  Lihat "Al-'Aridhah"
24 Dikeluarkan oleh IbnuMajah :4171, Ahmad :5/412 dan dihasankan oleh al-Albani dalam  
     "Shahih  ljami'ash-Shaghir" :1/265. 




Di  download dari http://www.vbaitullah.or.id