بسم الله الرحمن الرحيم
Showing posts with label wasiat. Show all posts
Showing posts with label wasiat. Show all posts

Wednesday, September 29, 2010

WASIAT NABI NUH

WASIAT NUH u
WASIAT NUH


١٣٤- إِنَّ نَبِيَّ اللهِ نُوْحًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ لمَاَّ حَضَرَتْهً الْوَفَاةُ قَالَ لاِبْنِهَ إِنِّي قَاصٌّ عَلَيْكَ الْوَصِيَّةِ آمُرُكَ بِاثْنَتَيْنِ وَأَنْهَاكَ عَنِ اثْنَتَيْنِ آمُرُكَ بِلاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ فَإِنَّ السَّمٰٰوَاتَ السَّبْعَ وَاْلأَرْضِينَ السَّبْعِ لَوْ وُضِعَتْ فِي كَفَّةٍ وَوُضِعَتْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ فِي كَفَّةٍ رَجَحَتْ بِهِنَّ لاَ إِلٰهِ إِلاَّ اللهُ وَلَوْ أَنَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَاْلأَرْضِيْنَ السَّبْعِ كُنَّ حَلْقَةً مُبْهَمَةً قَصَمَتْهُنَّ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَسُبْحَانَ اللهُ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهَا صَلاَةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ الْخَلْقُ وَأَنْهَاكَ عَنِ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ قَالَ قُلْتُ أَوْ قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ هٰذَا الشِّرْكُ قَدْ عَرَفْنَاهُ فَمَا الْكِبْرُ قَالَ أَنْ يَكُوْنَ لأَِحَدِنَا نَعْلاًنِ حَسَنَتَانِ لَهُمَا شَرَاكَانِ حَسَنَانَ قَالَ لاَ قَالَ هُوَ أَنْ يَكُوْنَ لأَِحَدِنَا حُلَّةٌ يَلْبَسُهَا قَالَ لاَ قَالَ الْكِبْرُ هُوَ أَنْ يَكُوْنَ لأَِحَدِنَا دابة يركبها قَالَ لاَ قَالَ أفهو أن يكون لأَِحَدِنَا أَصْحَابٌ يَجْلِسُوْنَ إِلَيْهِ قَالَ لاَ قِيْلَ يَا رَسُوْلُ اللهِ فَمَا الْكِبْرُ قَالَ سَفَهُ الَحَقِّ وَغَمْصُ النَّاسِ .
          “Sesungguhnya nabiyullah Nuh  , manakala menjelang wafat, dia berkata kepada anaknya, “Sesungguhnya aku menceritakan wasiat keapdamu, aku perintahkan kepadamu dua hal dan aku larang padamu dua hal pula. Aku memerintahkan kamu laa ilaaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah). Sesungguhnya langit tujuh dan bumi tujuh bila diletakkan pada suatu neraca maka laa ilaaha illa Allah pasti akam mengunggulinya. Dan kalau langit tujuh dan bumi tujuh tertimbun dalam satu lingkaran, maka laa ilaaha illa Allah sanggup memecahkannya. Dan subhanallah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya). Sesungguhnya ia adalah shalatnya tiap-tiap makhluk dan karenanya makhluk mendapat rezki. Dan Aku melarangmu dari syirik dan sombong. Dia berkata, “Aku bertanya atau dikatakan: “Wahai Rasulullah, syirik itu kita telah mengetahuinya, lalu apakah kibir (sombong) itu? Dia bertanya:  “Apabila salah seorang di antara kita mempunyai sepasang terompah yang bagus, dan memiliki dua tali yang cantik? Nabi bersabda: “Bukan.” Dia bertanya lagi, ”Apakah sombong itu adalah salah seorang di atanra kami mempunyai perhiasan yang dipakainya?” Nabi bersabda: “Bukan.” Dia bertanya lagi, “Apakah manakala salah seorang kami mempunyai beberapa kawan yang mendampinginya?” Nabi bersabda: “Bukan.” Ditanya lagi, “Wahai Rasulullah, lalu apakah sombong itu?”Beliau menjelaskan: “Yaitu masa bodoh terhadap kebenaran dan meremehkan orang lain.”

          Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (548), Imam Ahmad (2/169-170, 225), dan Al-Baihaqi dalam Al-Asma  (79 HIndia) dari jalan Ash-Shaq’ab Ibnu Zubair dari Zaid bin Aslam yang mengatakan: “Saya kira Hammad itu dari AthaIbnu Yassar dari Abdullah bin Amr yang menuturkan:

          Kami berada di sisi Rasulullah  kemudian datang seorang lelaki Baduwi yang mengenakan jubah tebal yang disulam dengan sutera. Kemudian beliau bersabda: “Ingat, sesungguhnya temanmu itu telah merendahkan tiap orang Persi anak keturunan orang Persi.” Perawi menjelaskan: “Yang dimaksudkan oleh Nabi bahwa orang itu telah merendahkan orang Persi dan anak keturunan orang Persi dan mengangkat penggembala anak keturunan penggembala.” Perawi melanjutkan: “Kemudian Rasulullah  memegangi jubah orang itu seraya bersabda: Tidakkah aku pernah memberitahukan kepadamu, janganlah kamu mengenakan pakaian orang yang tidak berakal.” Kemudian beliau bersabda: (lalu menyebutkan hadits itu).

          Saya menilai: Hadits ini sanadnya shahih. Al-Haitsami (4/220) juga menjelaskan:

          “Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabrani dengan alur cerita yang sama. Dan dalam sautu riwayat, Imam Ahmad menambahkan أَوَصِيْكَ بِالْتَسْبِيْحِ فَإِنْهَا عِبِادَةَ الْخَلْقِ وَيَتْكُبِيْر     (dan aku wasiatkan kepadamu dengan tasbih, sesungguhnya ia adalah ibadah makhluk dan aku wasiatkan dengan takbir kepadamu). Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari hadits Ibnu Umar. Sedang para perawi Imam Ahmad adalah tsiqah.”

Kata-kata Sulit

           مُبْهَمَةُ berarti sesuatu yang diharamkan sesuai dengan siyaq (arah pembicaraan). Lafazh ini tidak diberlakukan dalam haditsnya Ibnu Al-Atsir dalam An-Nihayah Syaikh Muhammad Thahir Al-Hindi dalam Ma’jma Biharul Anwar.
          قَصَمَتْهُنَّ  dalam riwayat lain فَصَمَتْهُنَّ   dengan fa  ( فإ ) Ibnu Atsir menjelaskan:
          الْقَصْمُberarti menghancurkan sesuatu dan membangunnya kembali.
          Saya berpendapat: Lafazh itu bila memakai fa  nampaknya lebih cocok dari segi makna. Wallahu a’lam.
          سَقَهُ الْحَقُّ  yakni masa bodoh dan meremehkan kebenaran. Tidak perduli dengan tanggung jawab, menjunjung dan menegakkan kebenaran. Dalam hadits Imam Muslim disebutkan menolak kebenaran, dan maknanya adalah sama.
          غَمْسُ النَّاسِ  berarti meremehkan dan menghina orang lain. Dalam hadits lain tertulis غَمْطُ النَّاس   (menghina orang), maknanya adalah sama juga.

Kandungan Hadits

          Saya menilai: Hadits ini sungguh memiliki banyak kandungan di dalamnya. Antara lain mengisyaratkan:
1.     Dianjurkan berwasiat menjelang wafat.
2.     Menyinggung soal tahlil dan tasbih yang menjadi penyebab makhluk-makhluk mendapatkan rezki.
3.     Bahwa mizan (neraca timbangan) pada hari kiamat adalah haq (benar adanya) dan memiliki dua daun neraca. Ini merupakan akidah Ahli Sunnah. Berbeda dengan akidah Mu’tazilah dan para pengautnya pada masa-masa berikutnya. Mereka tidak meyakini akidah yang jelas yang terdapat dalam hadits-hadits shahih. Menurut mereka akidah tersebut tidak lebih dari sekedar cerita manusia yang tidak perlu diyakini. Dan saya telah menjelaskan ketidakbenaran asumsi ini dalam buku saya bersama Ustadz Thanthawi. Semoga Allah memberi kemudahan dalam menyelesaikannya.)
4.     Bahwa bumi ini berlapis tujuh sebagaimana langit. Ini banyak terdapat dalam hadits-hadits, baik dalam Ash-Shahihain (shahih Bukhari dan Muslim) maupun imam lainnya, yang bisa kita buktikan. Bahkan hal itu juga telah ditegaskan oleh Allah I dalam firman-Nya:
اللهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ  ( الطلاق : ١٢ )
     Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS Ath-Thalaq : 12)

     Yakni sama dalam pencitpaan dan bilangan. Sehingga kita tidak perlu mendengar orang yang menafsirkannya dengan menafikan adanya persamaan bilangan itu, yang disebabkan karena terpengaruh oleh konsep keilmuan orang-orang Eropa. Mereka tidak mengetahui langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis, namun akankah kita mengingkari firman Allah I dan Rasulullah r hanya karena ketidaktahuan orang-orang Eropa yang sebenarnya juga mengakui sendiri bahwa semakin mendalami ilmu ala mini, mereka akan semakin mengetahui kebodohannya. Maha Besar Allah I yang telah berfirman:
    
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلاً . ( اْلاِسراء : ٨٥ )
     “Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS Al-Israa : 85)

5.     Bahwa mengenakan pakaian yang bagus tidaklah berarti sombong sama sekali. Bahkan ia diperintahkan. Karena Allah I Maha Bagus dan mencitai yang bagus-bagus, sebagaimana hal ini telah disabdakan oleh Nabi r dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya.
6.     Bahwa kibir (sombong) yang dibarengi dengan syirik  yang mana orang tidak akan masuk surga jika di hatinya ada sebutir dzarrah saja dari kesombongan itu, adalah sombong terhadap kebenaran dan menolaknya setelah diingatkan, serta menganiaya orang tanpa disadari oleh kebenaran.
Maka seorang muslim hendaknya menghindarkan sifat sombong semcam ini, sebagaimana ia berusaha menghindari syirik yang menyebabkan pemiliknya abadi di neraka.
rujukan :
Di sarikan dalam kitab Ash-Shahihah I (Syaikh Nasuruddin Al Albani)
http://www.box.net/shared/rzqqkgn8qa 
****

Tuesday, September 28, 2010

10 Wasiat Imam Hasan Al-Banna (Pendiri Ikhwanul Muslimin)

Imam Syahid Hasan Al-Banna merupakan seorang ulama Islam yang memiliki pengaruh besar di Abad ini. Beliau adalah pendiri dari salah satu harakah Islam Ikhwanul Muslimin. Ada 10 wasiat Hasan ~10 Wasiat Imam Hasan Al-Banna (Pendiri Ikhwanul Muslimin) & 11 Nasehat Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani (Pendiri Hizbut Tahrir)~


Al-Banna yang terkenal dikalangan aktivisi maupun simpatisan Ikhwanul Muslimin. Wejangan Imam Syahid yang sepuluh ini bersifat sederhana dan mudah dihafal. Layaknya seperti kiat-kiat aktifitas rutin harian yang setiap saat harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap anggota Jamaah Ikhwanul Muslimun. 10 Wasiat Imam Syahid adalah sebagai berikut ;

1.Bangunlah segera untuk melaksanakan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun keadaanmu.

2.baca, telaah, dan dengarlah Al-Qur-an, berdzikirlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada faedahnya

3. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa dan berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.

4.Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang percakapan karena hal itu tidak akan mendatangkan kebaikan.

5 Jangan banyak tertawa, sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (berdzikir) adalah tenang dan tenteram.

6.Jangan suka bergurau, karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh- sungguh terus menerus.

7. Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal itu akan mengganggu dan menyakiti.

8. Jauhilah ghibah (menggunjing) atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.

9. Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan taawun (kerjasama).

10. Pekerjaan rumah (PR) kita sebenarnya lebih bertumpuk daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakan dan cepatlah diselesaikan.

Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani adalah seorang âlim allâmah (berilmu dan sangat luas keilmuannya). seorang mujtahid mutlak abad ini. Beliau adalah pendiri Hizbut Tahrir. Nama lengkapnya adalah Syaikh Taqiyuddin bin Ibrahim bin Mushthafa bin Ismail bin Yusuf an-Nabhani. Nasab beliau bernisbat kepada kabilah Bani Nabhan, salah satu kabilah Arab Baduwi di Palestina yang mendiami kampung Ijzim, distrik Shafad, termasuk wilayah kota Hayfa di Utara Palestina.

beliau memberikan 11 nasehat Kepada Pengemban Dakwah agar selalu istiqomah dan istimror di jalan dakwah ini :

1. Ketahuilah, kaum muslim tidak pernah mundur dari posisinya sebagai pemimpin dunia selama berpegang teguh kepada agamanya.

2. Patut diperhatikan dengan seksama bahwa usaha mengemban qiyadah fikriyah Islam adalah dalam rangka membangkitkan kaum muslim.

3. Dalam mengembangkan dakwah Islam hendaknya kita berpegang kepada satu prinsip, yaitu menyebarluaskannya sebagai qiyadah fikriyah bagi seluruh dunia.

4. Mengemban dakwah saat ini hendaknya dikembangkan dengan metode yang sama dengan masa sebelumnya, yakni dengan menjadikan metode dakwah rasul sebagai suri teladan.

5. Mengemban dakwah membutuhkan sikap terus terang dan keberanian, kekuatan dan pemikiran.

6. Mengemban dakwah Islam harus meletakkan kedaulatan secara mutlak hanya untuk mabda’ Islam.

7. Mengemban dakwah Islam hendaknya dilakukan secara serius. Seorang pengemban dakwah tidak akan mengambil jalan kompromi.

8. Mengemban dakwah mengharuskan setiap langkah memiliki tujuan dan mengharuskan pengemban dakwah senantiasa memperhatikan tujuan itu.

9. Pengemban dakwah hendaknya mengemban dakwah Islam dengan menyajikan peraturan-peraturan yang dapat memecahkan problematika manusia.

10. Ketahulah dan pahamilah: pengemban dakwah tidak akan mampu memikul tanggung jawab dan kewajiban-kewajibannya tanpa menanamkan pada dirinya cita-cita untuk mengarah kepada jalan kesempurnaan, selalu mengkaji dan mencari kebenaran.

11.Para pengemban dakwah harus menunaikan kewajibannya sebagai sesuatu yang dibebankan Allah dipundak mereka. Hendaknya mereka melakukannya dengan gembira dan mengharapkan ridha Allah.

semoga nasehat dan wasiat kedua Imam ini semakin membakar ghirah juang kita agar khilafah segera tegak dengan ijinNya. sebagaimana Imam Hasan Al-Banna berkata ”Mengembalikan eksistensi daulah Islam kepada umat Islam dengan membebaskan negaranya, menghidupkan keagungannya, mendekatkan peradabannya, menghimpun kalimatnya hingga semua itu mengantarkan kembalinya khilafah islamiyah yang telah hilang dan persatuan yang dicita-citakan. dan juga perkataan dari Syaikh Taqiyudin an nabhani bahwa Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya di dunia, untuk menegakkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islamiyah ke seluruh dunia. Definisi inilah yang telah dirumuskan oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani (w. 1398 H/1977 M) dalam kitab-kitabnya, misalnya kitab Al-Khilafah (hal. 1), kitab Muqaddimah Ad-Dustur (bab Khilafah) hal. 128, dan kitab Asy-Syakshiyyah Al-Islamiyah, Juz II hal. 9 .

Thursday, July 1, 2010

Wasiat Asy-Syahid Dr. Abdullah Azzam


Wahai Para Da’i Islam!
Carilah kesyahidan niscaya anda akan dikaruniai kehidupan. Janganlah anda sampai tertipu oleh angan-angan kalian. Janganlah anda sampai tertipu oleh buku-buku yang anda baca dan amalan-amalan sunnah yang anda lakukan sehingga anda melupakan kewajiban besar.
Wahai Para Ulama Islam!
Majulah kalian untuk memimpin generasi yang ingin kembali kepada Rabb-nya ini. Janganlah kalian cenderung kepada kehidupan dunia.
Wahai Kaum Muslimin!
Telah lama kalian tidur nyenyak, sehingga kerusakan merajalela di negeri kalian.
Wahai Kaum Wanita!
Jauhilah kehidupan mewah dan megah karena kemewahan itu musuh disamping akan merusak jiwa manusia. Hindarilah barang-barang yang tidak terlalu penting dan cukupkanlah dengan kebutuhan-kebutuhan primer.
Binalah anak-anak kalian untuk menjadi orang yang berani dan siap berjihad.

Tanamkanlah pada jiwa anak-anak kalian cinta Jihad dan perjuangan. Hiduplah dengan penuh perhatian terhadap problematika kaum Muslimin. Biasakanlah paling tidak sehari dalam sepekan hidup menyerupai kehidupan kaum Muhajirin dan Mujahidin yang hanya memakan sekerat roti kering dan beberapa teguk air.
Wahai Anak-Anak!
Jauhkanlah diri kalian dari bualan lagu-lagu dan musik-musik orang-orang pengumbar nafsu. Jauhkanlah punggung kalian dari kasur orang-orang yang hidup bemewah-mewahan.
Wahai Ummu Muhammad! (Istri Abdullah Azzam)
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan kepadaku dan kepada kaum Muslimin.
Engkau telah bersabar hidup bersamaku setelah sekian lama merasakan manis pahitnya kehidupan. Engkau telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagiku untuk berjalan di atas perjalanan yang penuh berkah ini dalam berjuang di medan Jihad.

Ke atas pundakmulah aku serahkan tanggung jawab keluarga pada tahun 1969, ketika kita baru mempunyai dua anak dan seorang bayi. Engkau hidup dalam sebuah kamar kecil yang terbuat dari tanah liat, tanpa dapur dan alat pemanas (untuk menghadapi musim dingin).
Kemudian aku serahkan ke atas pundakmu segala urusan rumah tangga ketika beban semakin berat, keluarga semakin bertambah, anak-anak bertambah besar dan tamu-tamu bertambah banyak, tetapi engkau tetap tabah menghadapi semuanya.
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya atas apa yang telah engkau lakukan untukku.

Sesungguhnya kehidupan jihad adalah kehidupan yang paling lezat. Kesabaran menghadapi kesulitan lebih manis daripada hidup bergemilang kemewahan dan kemegahan.
Pertahankanlah hidup zuhud niscaya Allah mencintaimu, dan janganlah engkau menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, niscaya mereka akan mencintaimu.

Al-Quran adalah kenikmatan dan teman hidup. Bangun malam, shiam sunnah dan istighfar di waktu pagi akan membuat hati menjadi bersih dan menjadikan engkau merasakan manisnya ibadah.
Bertemanlah dengan wanita-wanita shalihah, tidak berambisi kepada kehidupan dunia dan menjauhi kemewahan dan cinta dunia, akan memberikan ketenangan hati.

Semoga Allah mempertemukan dan menghimpun kita di Surga Firdaus, sebagaimana Allah menghimpun kita di dunia.
Wahai Kalian Anak-Anakku!
Sesungguhnya kalian tidak mendapatkan perhatianku kecuali sedikit. Kalian tidak memperoleh pembinaan dariku kecuali sedikit. Ya, aku tidak memberikan perhatian kepada kalian.

Tetapi apa yang dapat aku lakukan sementara malapetaka terhadap kaum Muslimin membuat orang hamil melahirkan kandungannya dan musibah yang menimpa Umat Islam membuat rambut bayi-bayi beruban.
Demi Allah, aku tidak kuasa hidup tenang sementara api malapetaka membakar hati kaum Muslimin.
Aku tidak rela hidup di tengah-tengah kalian menikmati hidangan lezat. Demi Allah, sejak dulu aku membenci kemewahan, baik dalam pakaian, makanan ataupun tempat tinggal. Aku berusaha mengangkat kalian ke tingkat orang-orang zuhud dan aku jauhkan kalian dari lumpur kemewahan.

Aku wasiatkan kepada kalian agar berpegang teguh kepada Aqidah Salaf (Ahlussunnah wal-Jama’ah) .
Jauhkanlah diri kalian dari sikap berlebih-lebihan. Baca dan hafalkanlah Al-Quran.
Jagalah lisan, bangunlah malam, lakukanlah puasa sunnah, bergaul-lah dengan orang-orang baik, aktiflah bersama gerakan Islam.

Aku wasiatkan kepada kalian wahai anak-anakku agar kalian ta’at pada ibu kalian dan menghormati saudara-saudara perempuan kalian (Ummul Hasan dan Ummul Yahya). Carilah ilmu syar’i yang bermanfaat. Ta’atilah saudara kalian yang terbesar (Muhammad) dan hormatilah dia.
Aku wasiatkan kalian agar saling mencintai sesama kalian. Berbuat baiklah kepada nenek dan kakek kalian (Ummu Faiz dan Ummu Muhammad), karena keduanya-lah, setelah Allah, banyak berjasa baik kepadaku. Sambunglah hubungan keluarga kita dan berbuat baiklah kepada keluarga kita. Penuhilah hak persahabatan kita kepada orang yang bersahabat demi kita.
Maha Suci Engkau Ya Allah, dan Maha Terpuji Engkau. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.
Senin waktu Ashar, 22 Sya’ban 1406H (20 April 1986)
Abdullah Yusuf Azzam
Wasiat ini ditulis oleh Sheikh Abdullah Azzam semasa jihad Afghanistan melawan Uni Soviet masih berlangsung

Saturday, June 26, 2010

Surat Wasiat Komandan Ibnu Khothob kepada Anaknya!!!

 Surat ini….. Ditulis untuk anaknya yang bernama Sholeh, ketika usianya belum genap tiga bulan. Ditulis di daerah Dar-Gho Cechnya.

“Nasehat Komandan untuk putranya: surat dari medan tempur Cechnya.”

Sesungguhnya sejarah Islam tidak akan menggoreskan tintanya kecuali untuk para lelaki yang berlaku jujur kepada Alloh dan kepada siapa saja yang menyertainya; yang mempraktekkan kata-katanya, dan maju di barisan tempur paling depan.

Percayalah, Sholih, dulu para penyembah dirham, dunia, dan penyembah barat, menyibukkanku dengan profesi dan gaji, dan pahala di sisi Alloh adalah lebih baik dari semua ini. Maka habislah satu generasi dan generasi berikutnya hanya dengan kehidupan rutinitas yang mematikan, tak jauh berbeda dengan kehidupan binatang. Kita bangun pagi hari, sarapan, kemudian pergi ke tempat kerja, setelah itu makan siang, kemudian pulang ke rumah, kemudian makan malam, dan kemudian tidur.Tidak ada tujuan dalam hidup.

Sholih, percayalah padaku, sejauh mana seseorang tekad dan tujuan dalam hidupnya maka sejauh itu pulalah ia diberi rezeki dan taufik. Sedangkan permasalahan-permasalahan hidup tidak akan pernah habis, ia hanya berkutat pada masalah pekerjaan, kendaraan, istri, anak, dan tempat tinggal. Setiap kali engkau berhasil pecahkan satu masalah, datang masalah lain. Engkau pecahkan sepuluh masalah, datang dua puluh masalah. Padahal umur semakin habis, sementara masalah tidak habis-habis.

Dunia Islam hari ini, memiliki berbagai tipe masyarakat, ada yang ulama, pencari ilmu, usahawan, insinyur, pegawai masjidil haram, dan orang-orang yang hidup pas-pasan dan terkekang: yaitu para tentara tauhid dan jihad sebagai ajaran tertinggi Islam.

Telah tiba waktu untuk berjihad, bangsa kafir datang dan tidak ada kata lain selain pedang. Sungguh, Alloh telah memberikan anugerah kepada umat Islam di zaman sekarang dengan dibukanya jihad, saya tidak katakan di zaman Rosululloh dan para shahabatnya. Kalau tidak percaya, lihatlah bagaimana mungkin bangsa termiskin di dunia mampu menyerang Uni Soviet, bangsa termiskin berani masuk melancarkan serangan ke jantung Rusia dan di Rusia. Kalau bukan karena aku hidup langsung denganbangsa-bangsa semacam ini, aku tidak percaya ini bisa terjadi.

Percaya padaku, wahai Sholih, kematian adalah seni yang bisa diatur, hanya saja ilmunya ada di sisi Alloh mengenai di mana dan kapan kematian itu terjadi. Kejarlah kematian, niscaya engkau akan raih kehidupan. Yakin dan berbaik sangkalah kepada Alloh. Memang kita hari ini mengaku beriman kepada Alloh, tetapi kita masih meragukan datangnya pertolongan dari Alloh untuk kita. Kita berprasangka yang bukan-bukan, kita tergentarkan oleh pesawat dan tank-tank musuh-musuh Alloh ketika perang Teluk. Perang Teluk telah meluluh lantakkan apa saja yang dimiliki kaum muslimin. Tapi setelah keyakinan diri kepada Alloh kembali ke dalam diri kaum muslimin pasca kekalahan Uni Soviet oleh Afghanistan, terhinakanlah kekuatan barat dan timur di hadapan kekuatan iman kepada Alloh.

Lalu datanglah bangsa barat ke negeri Islam, untuk menggelar pentas yang membuat umat Muhammad ketakutan. Padahal Saddam sendiri belum mampus, ia menjelma menjadi manusia buas yang menakut-nakuti kaum muslimin dengan perang ini, kaum muslimin harus diperas hartanya dan menanggung hutang bertumpuk-tumpuk lantaran perang yang memakan waktu satu tahun ini, dengan perahan yang betul-betul habis.

Sholeh! Engkau akan mati sendirian, tinggal di kubur sendirian, dan akan dibangkitkan sendirian. Padahal jalan yang harus ditempuh begitu panjang, sedangkan bekal kita sedikit. Maka, berbekallah dengan takwa dan jihad di jalan Alloh, sebab jihad adalah kemuliaan di dunia dan akhirat.

Buah hatiku! Kamu sekarang memang masih kecil, tetapi kami telah merintis jalan buatmu dan manusia-manusia seusiamu sekarang, kami menyiapkan dan memberikan pelajaran kepada kalian. Apa yang tidak bisa diberikan kakek-kakek kalian kepada kami, maka tinggalah harapan umat ini ditumpukan kepada generasi kalian. Ketika kami nanti sudah tua, harapan kami hanya kepada Alloh, setelah itu kepada kalian.

Sayangku dan permata hatiku..

Pemuda hari ini menjadi budak syetan, berupa televisi, sepak bola, rekreasi, dan mobil. Hindarilah mati karena kecelakaan atau tabrakan. Mintalah khusnul khotimah kepada Alloh; mati syahid. Dengan ini engkau akan dikumpulkan bersama sang Nabi tercinta dan terpilih, Muhammad SAW, dan para shahabatnya. Mereka berada di derajat para nabi, kemudian shiddiiqiin (orang-orang yang imannya kuat), kemudian para syuhada.

Wahai penyejuk mataku..

Pujilah Alloh, karena engkau dilahirkan di bumi peperangan, desa kaum ibumu dihancurkan, mereka membela Dienullah dan kehormatan mereka sampai titik penghabisan. Separo dari mereka keluar berperang bersama ayahmu melancarkan pembalasan, dan separo lagi harus mengenyam pahitnya penjara dan mati terkubur di bawah tanah, mereka syuhada…Insya Alloh. Merekalah yang pertama kali memproklamirkan syariat Islam di Dagestan, sebuah negeri para budak, pemerintahan atheis dan kafir di Kar Makhi.

Aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu, ketika mereka dikepung kekuatan militer dzalim dari empat penjuru dan desa-desa mereka dibombardir, maka kami berdiri bersama tentara tauhid untuk membela diri, dan pecahlah pertempuran-pertempuran yang belum pernah kusaksikan, ketika itu dihinakanlah bangsa zalim dan atheis. Ketika kamu masih dalam perut ibumu, pesawat-pesawat membumi hanguskan bumi dan manusia yang ada di atasnya, yaitu di bumi Cechnya. Pujilah Alloh, karena engkau sudah mendengar suara peluru dan rudal ketika engkau masih di perut ibumu. Ibumu sendiri harus lari dari satu tempat ke tempat lain.

Anakku yang mulia..

Jangan mimpi untuk hidup senang, lezat, dan damai-damai saja. Karena dunia kafir akan mengejar di belakangmu. Demi dosa ayahmu, pilihlah untuk dirimu kehidupan izzah (harga diri) dan kemuliaan, sebelum engkau dijebloskan di penjara kafir. Sebab teman-teman ayahmu telah diperlakukan seperti itu, sedangkan engkau tidak jauh berbeda dengan mereka, dan aku tidak lebih baik daripada teman-teman ayahmu. Ambillah keputusan hidup yang tegas lalu teguhlah di atasnya, percayalah kepada taufik Alloh, jangan dengar katanya-katanya, dan pertanyaan yang masih kira-kira.

Hendaknya engkau mencari ilmu dan menghafal kitab Alloh ketika masih kecil, setelah itu ber-I’dad dan berjihad di jalan Alloh.

Anakku, aku tidak tahu apakah kita nanti akan bersama-sama dalam medan pertempuran, engkau jadi komandanku dan aku prajuritmu yang memberi minum pasukan lain yang haus serta mengobati yang terluka. Atau barangkali, engkau akan sendirian sementara aku sudah terkubur di bawah tanah, maka inilah nasehat seorang prajurit untuk komandannya: Jadilah sedekah jariyah (yang terus mengalir pahalanya) buat ayahmu dan anak sholeh yang mendoakanku, wahai Sholeh. Sebab tidak ada lagi setelah mati bagi seorang hamba selain itu, sebagaimana disabdakan oleh manusia pilihan, Muhammad SAW.

Ini saja, tak lupa aku memohon kepada robb semua manusia, agar menjagamu untuk menjadi orang yang berkhidmad buat Dienullah ini di manapun kamu berada, memberikan anugerah agungnya kepadamu, tidak memberi kesempatan musuh-musuh Alloh untuk menangkapmu, tidak melebihkan keutamaan dan pemberian orang lain di atas yang diberikan kepadamu, dan memberimu rezeki berupa kesyahidan di jalan-Nya, sehingga engkau bisa memberi syafaat buat ayahmu, ibumu, dan orang-orang miskin.
Semoga Alloh membekalimu dengan ilmu dan kekuatan untuk menghadapi orang-orang kafir.
Allohu Akbar!